Jumat, 13 Mei 2016

Pentingnya Keperawatan Jiwa



Pentingnya Perawatan Jiwa

Pengertian Keperawatan Jiwa
Menurut Suliswati dkk (2005) Keperawatan jiwa adalah pelayanan keperawatan professional berdasarkan ilmu perilaku.
Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk menigkatkan dan mempertahankan perilaku yang mengkontribusi pada fungsi yang terintegrasi (Struat, sunden 1995).
Keperawatan jiwa menurut Kozier (1991) adalah suatu metode pemberian asuhan keperawatan yang sistematis dan rasional.
Keperawatan jiwa adalah pelayanan keperawatan profesional didasarkan pada ilmu perilaku, ilmu keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan dengan respons psiko-sosial yang maladaptif yang disebabkan oleh gangguan bio-psiko-sosial, dengan menggunakan diri sendiri dan terapi keperawatan jiwa ( komunikasi terapeutik dan terapi modalitas keperawatan kesehatan jiwa ) melalui pendekatan proses keperawatan untuk meningkatkan, mencegah, mempertahankan dan memulihkan masalah kesehatan jiwa klien (individu, keluarga, kelompok komunitas).
Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berusaha untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku sehingga klien dapat berfungsi utuh sebagai manusia.




Peran dan Fungsi Perawat Jiwa
Suatu bidang spesialisasi praktik keperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia  sebagai ilmunya dan penggunaan diri sendiri secara terapeutik sebagai kiatnya.
Praktik kontemporer keperawatan jiwa terjadi dalam konteks social dan lingkungan.Peran keperawatan psikiatri professional telah berkembang secara kompleks dari elemen-elemen histori aslinya. Keperawatan psikiatri sering mencakup parameter kompetensi klinik, advokasi pasien, tanggung jawab fiscal, kolaborasi professional, akuntabilitas (tanggung gugat) social, dan kewajiban etik dan legal.
Pusat pelayanan kesehatan mental secara resmi mengakui keperawatan kesehatan mental dan psikiatrik sebagai salah satu dari 5 inti disiplin kesehatan mental. Perawat jiwa menggunakan pengetahuan dari ilmu-ilmu psikososial, biofisik, teori-teori kepribadian dan perilaku manusia untuk menurunkan suatu kerangka kerja teoritik yang menjadi landasan praktik keperawatan.






Tingkat Kinerja
Empat factor uatama yang membantu untuk menentukan tingkat fungsi dan jenis aktivitas yang melibatkan perawat jiwa:
1.      Legislasi praktik perawat
2.      Kualifikasi perawat,termasuk pendidikan, pengalaman kerja, dan status sertifikasi
3.      Tatanan praktik perawat
4.      Tingkat kompetensi personal dan inisiatif perawat

Tingkat Pencegahan
Intervensi keperawatan jiwa lebih jauh mencakup 3 area aktivitas: pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
a.       Pencegahan primer
Suatu konsep komunitas termasuk menurunkan insiden penyakit dalam komunitas dengan mengubah factor penyebab sebelum hal tersebut membahayakan.Pencegahan primer mendahului penyakit dan diterpakan pada populasi yang umumnya sehat.Pencegahan iini trermasuk peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
b.      Pencegahan sekunder
Mencakup reduksi penyakit aktual dengan deteksi dini dan penanganan masalah kesehatan.
c.       Pencegahan Tertier. 
            Mencakup penurunan gangguan atau kecacatan yang diakibatkan oleh penyakit.

 


Proses Keperawatan

Proses keperawatan adalah suatu pendekatan penyelesaian masalah yang sistematis dalam pemberian asuhan keperawatan. Kebutuhan dan masalah klien merupakan titik sentral dalam proses penyelesaian masalah ini.
Proses keperawatan di Rumah Sakit
Menurut Craven dan Hirnle (2000) proses keperawatan merupakan suatu panduan untuk memberikan asuhan keperawatan professional, baik untuk individu, kelompok, keluarga dan komunitas. Berdasarkan prinsip inilah, tim pengembang modul ini menyusun pedoman pemberian asuhan keperawatan di ruang MPKP yang dapat diterapkan baik pada individu pasien, kelompok pasien, individu keluarga, dan kelompok keluarga pasien.

  Selanjutnya, Craven dan Hirnle (2000) menyatakan bahwa proses keperawatan memiliki enam fase yaitu: pengkajian, diagnosa, tujuan, rencana tindakan, implementasi, dan evaluasi. Pada ruang MPKP tim pengembang modul memasukkan tujuan kedalam fase diagnosa sehingga proses keperawatan diruang ini terdiri dari lima fase, yaitu; pengkajian, diagnosa, rencana tindakan, implementasi, dan evaluasi. 
Untuk pengkajian telah disusun suatu format beserta panduan pengisian format tersebut. Rencana keperawatan yang mencakup diagnosa, tujuan dan rencana tindakan keperawatan dibuat standarnya berdasarkan ketujuh masalah keperawatan utama yang telah disebutkan sebelumnya. Sedangkan untuk implementasi telah disusun panduan tindakan keperawatan per masalah keperawatan dengan menetapkan paket tindakan keperawatan pada tiap pertemuan dengan pasien sebanyak tujuh buah masalah keperawatan. Format evaluasi telah dibuat dan ditujukan untuk menilai kemampuan pasien setelah diberikan tindakan keperawatan sesuai dengan masalah keperawatan yang dimiliki.. Format evaluasi untuk perawat juga dibuat untuk menilai kemampuan perawat dalam memberikan tindakan keperawatan sesuai dengan masalah keperawatan pasien.







Daftar Pustaka
Sheila L Videbeck .2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.



Senin, 11 April 2016

MAKALAH CA. GINJAL

 BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Banyak darah yang senantiasa lewat melalui ginjal yang terdiri atas filter (saringan ) kecil tak terhitung banyaknya ( neuron ). Filtrat ( air saringan, air tapis) melewati tabung – tabung mini yang terletak di lapisan sumsum ginjal, ditempat zat – zat bermanfaat dan berharga seperti garam, mineral, dan gula diseleksi dan diserap lagi ke dalam dara. Sisanya, ampas yang tak berguna dari pembakaran di jaringan menuju lewat piala ginjal sebagai urine ke saluran kemih dan kandung kemih.
Seperti kebanyakan kanker, pada penyakit kanker ginjal keluhan dan simptom tidak ada untuk jangka waktu lama, tumornya muncul secara laten (tersembunyi ). Tanda pertamanya adalah darah pada urine, nyeri punggung atau benjolan yang teraba. Tiga gejala ini terkadang disebut trias grawit, jelas merupakan tanda lambat dan menunjukkan pada suatu stadium lanjut. Hamturi, darah di urine disebabkan oleh pertumbuhan lanjut ke dalam piala ginjal, diikuti oleh perdarahan dari tumor. Terkadang darah di dalam piala ginjal membeku, kemudian darah beku ini disertai serangan kolik ( remas ) yang ditandai oleh kejang nyeri hebat, didesak ke bawah melalui saluran kemih. Saluran kemih bereaksi atas darah beku seakan – akan berupa batu ginjal. Jadi sesudah suatu kolik, tidak keluar batu bersama air kemih, maka mungkin kanker sel ginjal penyebab.
Kanker ginjal menyebabkan 2% dari semua penyakit kanker yang menyerang  orang dewasa di Amerika serikat. Penyakit ini menyerang laki-laki hampir dua kali lebih banyak dari pada wanita dan umumnya mengenai laki-laki pada usia diatas 55 tahun. Insidensi carsinoma sel ginjal ( kanker ginjal ) mengenai 3 per 1000 orang dan ditemukan sekitar 31.000 kasus baru ditemukan disetiap tahun , serta 12.000 orang meninggal karena kanker ginjal di AS.





1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa definisi Kanker Ginjal ?
2.      Bagaimana anatomi Fisiologi Kanker Ginjal?
3.      Apa etiologi dari Kanker Ginjal?
4.      Bagaimana patofisiologi Kanker Ginjal?
5.      Apa Pathway/Patoflow dari Kanker Ginjal?
6.      Bagaimana manifestasi Klinis Kanker Ginjal?
7.      Bagaimana pemeriksaan diagnostik Kanker Ginjal?
8.      Bagaimana klasifikasi Kanker Ginjal ?
9.      Bagaimana penatalaksanaan Kanker Ginjal?
10.  Bagaimana Asuhan Keperawatan pada Pasien Kanker Ginjal?

1.3  Tujuan
1.       Mahasiswa Mengetahui Definisi Kanker Ginjal.
2.       Mahasiswa Mengetahui Anatomi Fisiologi Kanker Ginjal.
3.       Mahasiswa Mengetahui Etiologi Kanker Ginjal.
4.       Mahasiswa Mengetahui Patofisiologi Kanker Ginjal.
5.       Mahasiswa Mengetahui Pathway/Patoflow Kanker Ginjal.
6.       Mahasiswa Mengetahui Manifestasi Klinis Kanker Ginjal.
7.       Mahasiswa Mengetahui  Pemeriksaan Diagnostik Kanker Ginjal.
8.       Mahasiswa Mengetahui Klasifikasi Kanker Ginjal.
9.       Mahasiswa Mengetahui Penatalaksanaan Kanker Ginjal.
10.   Mahasiswa Mengetahui Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Ginjal.








BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Definisi
         Carsinoma sel ginjal ( renal cell carcinoma ) adalah tumor malignansi renal tersering, dua kali lebih sering ditemukan pada laki-laki dibandingkan pada wanita.
         Kanker ginjal menyebabkan 2% dari semua penyakit kanker yang menyerang  orang dewasa di Amerika serikat. Penyakit ini menyerang laki-laki hampir dua kali lebih banyak dari pada wanita dan umumnya mengenai laki-laki pada usia diatas 55 tahun. Insidensi carsinoma sel ginjal ( kanker ginjal ) mengenai 3 per 1000 orang dan ditemukan sekitar 31.000 kasus baru ditemukan disetiap tahun , serta 12.000 orang meninggal karena kanker ginjal di AS.

2.2  Etiologi
Tidak semua tumor merupakan kanker ( keganasan ). Tumor yang ganas disebut tumor maligna. Sel-sel dari tumor ini menyusup dan merusak jaringan disekitarnya. sel-sel ini juga keluar dari tumor asalnya dan memasuki aliran darah tau system getah bening, dan akan terbawa ke bagian tubuh lainnya ( proses ini dikenal sebagai metastasetumor ).
Penyebab mengganasnya sel-sel ginjal tidak diketahui. Namun, penelitian telah menemukan factor-faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan risiko terjadinya kanker ginjal. Risiko terjadinya carcinoma sel ginjal meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Kanker ini paling sering terjadi pada usia 50-70 tahun. Pria memiliki risiko 2 kali lebih besar dibandingkan wanita.








2.2.1 Factor risiko lainnya
Ø  Merokok; Merokok adalah faktor resiko utama. Para perokok dua kali lebih mungkin menderita kanker ginjal daripada bukan perokok. Orang yang menyukai rokok cerutu bahkan bisa menderita kanker ginjal paling parah.
Ø  Kegemukan/obesitas: Orang yang mengalami kegemukan mempunyai resiko yang lebih tinggi dari mereka yang tidak kegemukan.
Ø  Tekanan darah tinggi
Ø  Lingkungan kerja ( pekerja perapian arang di pabrik baja memiliki resiko tinggi, juga pekerja yang terpapar oleh asbes );
Ø  Dialisa ( penderita gagal jantung kronik yang menjalani dialisa menahun, memiliki risiko tinggi )
Ø  Penyinaran
Ø   Jenis kelamin. Laki – laki dimungkinkan lebih banyak menderita kanker ginjal daripada perempuan. Di AS, sekitar 20.000 laki – laki dan 12.000 perempuan menderita kanker ginjal dalam setiap tahun.

2.3  Patofisiologi
Jika kanker belum menyebar, maka pengangkatan ginjal yang terkena dan pengangkatan kelenjar getah bening akan memberikan peluang untuk sembuh.
jika tumor telah menyusup ke dalam vena renalis dan bahkan telah mencapai vena kava, tetapi belum menyebar sisi tubuh yang jauh, maka pembedahan masih bisa memberikan harapan kesembuhan. Tetapi kanker ginjal cenderung menyebar dengan cepat, terutama ke paru-paru.
Jika kanker telah menyebar ke tempat yang jauh, maka prognosisnya jelek karena tidak dapat diobati dengan penyinaran, kemoterapi maupun hormon.






2.4  Pathway

Di proses di otak

Faktor penyebab/pencetus

Mengandung zat karsinogenik

Aktivasi abnormal gen seluler (onkogen)

Mutasi gen

protein abnormal

Sel kanker

imunitas

Inflamasi

Mengeluarkan mediator nyeri

Nosisptor

Menekan ujung saraf bebas

Substansi P Neurotransmiter

Nyeri  tajam

Serabut A delta

Impuls dibawa oleh traktus spinoratikular

Membutuhkan nutrisi untuk replikasi

Hipermetabolisme sel

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Mengambil makanan dalam tubuh

Nyeri di presepsikan (Flank Pain)

Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
 






























































2.5  Manifestasi Klinis
                  Pada stadium dini, kanker ginjal jarang menimbulkan gejala. Pada stadium lanjut, gejala yang paling banyak ditemukan adalahhematuria ( adanya darah di dalam air kemih). Hematuria bisa diketahui dari air kemih yang tampak kemerahan atau diketahui melalui analisis air kemih.
           Nyeri tumpul pada daerah punggung terjadi sebagai akibat dari tekanan balik yang ditimbulkan oleh kompresi ureter, perluasan tumor ke daerah perienal atau perdarahan ke dalam jaringan ginjal.
           Nyeri yang bersifat kolik terjadi jika bekuandarah atau massa sel tumor bergerak turun melalui ureter.
           Tekanan darah tinggi terjadi akibat tidak kuatnya aliran darah ke beberapa bagian atau seluruh ginjal sehingga memicu dilepaskannya zat kimia pembawa pesan untuk meningkatkan tekanan darah. Polisitemia sekunder terjadi akibat tingginya kadar hormoneeritropoietin, yang merangsang sumsum tulang untuk meningkatkan pembentukan sel darah merah.

2.5.1 Tanda-tanda lain dari Carsinoma ginjal adalah;
Ø  Warna urin abnormal ( gelap atau coklat ) karena terdapat darah dalam urin.
Ø  Kehilangan berat badan lebih dari 5%
Ø  Kebanyakan Carsinoma ginjal teridentifikasi secara kebetulan pada saat pemeriksaan diagnostic abdomen seperti CT-scan
Ø  Gejala yang Nampak mungkin berkaitan dengan metastase tumor seperti fraktur patologi pada paha.








2.6  Penatalaksanaan
2.6.1 Operasi
Operasi adalah perawatan yang paling umum untuk kanker ginjal. Perawatan jenis ini merupakan suatu tipe dari terapi lokal yang dilakukan dengan merawat kanker ginjal dan area yang dekat pada tumor. Operasi untuk mengangkat ginjal disebut nephrectomy. Adapun tipe operasi pengangkatan ginjal ini tergantung pada stadium dari tumor yaitu :
Ø  Radical nephrectomy. Ahli bedah mengangkat seluruh ginjal bersama kelenjar adrenal dan beberapa jaringan disekitar ginjal. Beberapa simpul getah bening di area itu juga diangkat.
Ø  Simple nephrectomy. Ahli bedah hanya mengangkat ginjal. Biasanya tindakan ini dilakukan pada penderita kanker ginjal stadium I.
Ø  Partial nephrectomy. Ahli bedah hanya mengangkat bagian dari ginjal yang mengandung tumor. Operasi ini dilakukan ketika seseorang itu hanya mempunyai satu ginjal, ketika kanker sudah memengaruhi kedua ginjal, maupun penderita yang ukuran tumor ginjalnya kurang dari 4 cm atau ¾ inci.
Efek samping dari operasi adalah lamanya waktu untuk sembuh. Lama waktu yang diperlukan untuk kesembuhan pun berbeda untuk setiap orang. Pasien sering tidak nyaman selama beberapa hari pertama meskipun telah menggunakan obat penghilang nyeri.
2.6.2 Arterial embolization
Arterial embolization adalah tipe terapi lokal yang menyusutkan tumor dan dilakukan sebelum tindakan operasi. Tujuannya adalah agar operasi dapat berjalan lebih mudah. Ketika operasi tidak mungkin dilakukan, maka embolization digunakan untuk membantu menghilangkan gejala – gejala kanker ginjal.
Cara ini dilakukan dengan memasukkan tabung yang sempit ke dalam suatu pembuluh darah di kaki. Tabung dialirkan keatas hingga ke pembuluh darah besar utama atau arteri ginjal yang menyediakan darah pada ginjal. Lalu disuntikkan suatu senyawa ke pembuluh darah untuk menghalangi aliran darah ke dalam ginjal.
Setelah arterial embolization penderita biasanya merasakan nyeri punggung atau mengalami demam. Efek – efek lainnya mual dan muntah. Namun masalah – masalah ini bisa segera menghilang.

2.6.3          Terapi radiasi
Terapi radiasi ( radioterapi ) adalah tipe lain dari tipe lokal yang yang menggunakan sinar bertenaga tinggi untuk membunuh sel – sel kanker, serta memengaruhi sel – sel kanker di area yang dirawat. Pasien mendapatkan perawatan di rumah sakit atau klinik dalam lima hari setiap minggu selama beberapa minggu.
Efek samping dari terapi radiasi tergantung pada jumlah radiasi yang diberikan dan bagian tubuh yang dirawat. Pasien bisa menjadi sangat lelah selama terapi radiasi, terutama pada minggu – minggu pertama perawatan.
Terapi radiasi pada ginjal dan area – area yang berdekatan memungkinkan terjadinya mual, muntah, diare atau tidak nyaman ketika BAK. Selain itu juga menyebabkan kekurangan jumlah sel darah putih sehat yang sebenarnya membantu melindungi tubuh terhadap infeksi. Efek lainnya kulit diarea yang dirawat akan memerah, kering dan peka.
2.6.4 Terapi biologis
Terapi biologis adalah suatu tipe dari terapi sistematis atau terapi yang menggunakan senyawa – senyawa yang berjalan melalui aliran darah, mencapai dan memengaruhi sel – sel di seluruh tubuh. Terapi biologis menggunakan kemampuan alamiah tubuh atau sistem imun untuk melawan kanker.
Terapi biologis mungkin menyebabkan gejala – gejala seperti flu, kedinginan, demam, nyeri – nyeri otot, kelemahan, kehilangan nafsu makan, mual, muntah dan diare. Pasien – pasien juga mungkin memperoleh suatu ruam kulit atau skin rash. Persoalan – persoalan ini dapat menjadi parah, namun mereka menghilang setelah perawatan dihentikan.

2.6.5 Kemoterapi
Kemoterapi adalah tipe dari terapi sistemis dengan menggunakan obat – obatan. Obat – obatan anti kanker memasuki aliran darah dan mengalir ke seluruh tubuh. Meskipun berguna untuk kanker – kanker yang lain, obat – obatan tersebut telah menunjukkan penggunaan yang teratas terhadap kanker.
Efek samping dari kemoterapi tergantung pada obat – obatan spesifik dan jumlah yang diterima. Pada umumnya, obat – obatan anti kanker memengaruhi sel – sel yang membelah secara cepat, terutama sel – sel darah. Sel – sel ini melawan infeksi, membantu darah untuk menggumpal atau membantu, dan membawa oksigen ke seluruh tubuh. Ketika obat – obat memengaruhi sel – sel darah, pasien lebih mudah mendapat infeksi, memar berdarah, juga merasa sangat lemah dan lelah.
Kemoterapi dapat menyebabkan kerontokan rambut. Rambut tumbuh kembali, namun adakalanya rambut yang baru memiliki warna dan tekstur yang agak berbeda.
Kemoterapi dapat menyebabkan nafsu makan yang buruk, mual, muntah, diare, atau luka – luka mulut dan bibir. Namun, efek – efek samping ini dapat dikontrol dengan menggunakan obat – obatan.

2.7      Klasifikasi
Ginjal yang semakin lama mengalami kegagalan atau gangguan fungsi ginjal, sehingga tidak mampu lagi bekerja d;engan normal, membuat organ ginjal semakin berat dan akhirnya menjadi kanker ginjal. Stadium kanker ginjal didasarkan pada ukuran tumor, penyebaran dan luas penyebaran. Stadium – stadium tersebut adalah :
a.       Stadium I. Stadium ini merupakan awal dari kanker ginjal. Tumornya berukuran 2,75 inci ( 7 cm ) atau tidak lebih besar dari sebuah bola tenis. Sel – sel kanker ditemukan hanya berada di ginjal.
b.      Stadium II. Stadium ini merupakan awal dari kanker ginjal namun tumor sudah berukuran lebih dari 2,75 inci. Sel – sel kanker ditemukan hanya di ginjal.
c.       Stadium III. Pada stadium ini, tumor tidak meluas diluar ginjal, tetapi sel – sel kanker telah menyebar melalui sistem getah bening ke suatu simpul getah bening yang berdekatan. Tumor juga menyerang kelenjar adrenal atau lapisan – lapisan dari lemak dan jaringan yang berserabut yang mengelilingi ginjal. Namun, sel – sel kanker masih belum menyebar diluar jaringan berserabut. Sel – sel kanker ditemukan pada satu simpul getah bening yang berdekatan atau menyebar dari ginjal ke suatu pembuluh darah besar yang berdekatan. Sel – sel kanker juga ditemukan pada simpul getah bening yang berdekatan.
d.      Stadium IV. Pada stadium ini, tumor meluas dari luar jaringan berserabut yang mengelilingi ginjal. Sel – sel kanker ditemukan pada lebih dari satu simpul getah bening yang berdekatan atau kanker yang telah menyebar ke tempat – tempat lain di dalam tubuh, seperti paru – paru.
e.       Kanker yang kambuh. Kondisi ini adalah kanker yang kembali muncul setelah
f.       perawatan bisa muncul kembali di ginjal atau bagian tubuh lainnya.
Ø  Gambar stadium ginjal

Stadium I
Stadium II

Stadium III


Stadium IV
Tumor terbatas pada parenkim ginjal
Tumor menjalar kejaringan perinefrik tetapi tidak menembus fasia Gerota
III A Tumor menembus fasia gerota dan masuk ke V renalis
III B Kelenjar limfe regional
III C Pembuluh darah local
IV A Dalam organ, selain adrenal
IV B Metatase jauh








2.8      Pemeriksaan Diagnostik
1.      CT – Scan.
2.      Ultrasound. Alat ultrasoud bekerja dengan menggunakan gelombang – gelombang suara yang tidak dapat didengar oleh orang. Gelombang – gelombang suara memantul balik dari ginjal, dan komputer menggunakan gema – gema untuk menciptakan gambar yang disebut sonogram.
3.      Biopsy. Biopsy adalah pengangkatan jaringan untuk mencari sel – sel kanker.
4.      Urografi intravena
5.      USG
6.      MRI bisa memberikan keterangan tambahan mengenai penyebaran tumor
7.      RPG
8.      Arteriografi
9.      Pemeriksaan Fisik
10.  Periksa tanda – tanda kesehatan umum dan mengujinya untuk demam dan tekanan darah tinggi. Raba perut dan pinggang untuk memastikan adanya gejala tumor.
11.  Tes urin.
12.  Tes darah. Laboratorium memeriksa darah untuk melihat seberapa baik ginjal berfungsi. Laboratorium memeriksa tingkat dari beberapa senyawa, seperti creatinine. Tingginya creatinine akan mengakibatkan ginjal tidak bekerja secara normal.
13.  Intravenous Pyelogram ( IVP ). Pemberian zat warna suatu vena di lengan dengan cara disuntikkan. Zat warna berjalan melalui tubuh dan berkumpul di ginjal. Zat warna itu lalu terlihat pada sinar X. Lalu zat warna itu akan bergerak melalui ginjal menuju kantung kemih.







2.9      Pencegahan
                    Ambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesehatan Anda dapat membantu mengurangi risiko kanker ginjal.  Untuk mengurangi risiko Anda, cobalah untuk:
1.      Berhenti merokok.  Jika Anda merokok, berhenti.  Banyak pilihan untuk berhenti termasuk program-program dukungan, obat-obatan dan produk-produk pengganti nikotin.  Beritahu dokter Anda Anda ingin berhenti, dan diskusikan pilihan Anda bersama-sama.
2.      Makan lebih banyak buah dan sayuran.  Tambahkan lebih banyak buah dan sayuran untuk diet Anda.  Berbagai buah-buahan dan sayuran membantu memastikan bahwa Anda memperoleh semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh Anda.  Mengganti beberapa camilan Anda dan lauk pauk dengan buah-buahan dan sayur-sayuran dapat membantu Anda menurunkan berat badan.
3.      Menjaga berat badan yang sehat.  Bekerja untuk mempertahankan berat badan yang sehat.  Jika Anda kelebihan berat badan atau kegemukan, mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi setiap hari dan mencoba untuk melaksanakan sebagian besar hari dalam seminggu.  Tanyakan kepada dokter Anda tentang strategi lain yang sehat untuk membantu Anda menurunkan berat badan.
4.      Kontrol tekanan darah tinggi.  Mintalah dokter Anda untuk memeriksa tekanan darah Anda pada pertemuan berikutnya.  Jika tekanan darah Anda tinggi, Anda dapat mendiskusikan pilihan-pilihan untuk menurunkannya.  Langkah-langkah gaya hidup seperti berolahraga, penurunan berat badan dan perubahan diet dapat membantu.  Beberapa orang mungkin perlu menambahkan obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah mereka.  Diskusikan pilihan dengan dokter Anda.
5.      Kurangi atau hindari paparan racun lingkungan.  Jika Anda bekerja dengan bahan kimia beracun, ambil tindakan pengamanan khusus seperti memakai masker dan sarung tangan tebal.  Di Amerika Serikat, perusahaan diwajibkan untuk memberi tahu Anda apa bahan kimia Anda mungkin terpapar pada pekerjaan.  Mengikuti prosedur keselamatan kerja, dan bertanya kepada dokter Anda jika ada cara lain untuk melindungi diri dari paparan bahan kimia.

                   

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn “A” DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN DENGAN DIAGNOSA CA. GINJAL DI RUANG PERAWATAN KAIHAN RUMAH SAKIT  JAYABAYA    MAKASSAR

3.1 Pengkajian

                                                                        Tanggal MRS              : 11 Maret 2015
Tanggal pengkajian     :  16 Maret 2015
 No Register                : 116950
 Ruangan                     : Kaihan
 Diagnosa                    : Tumor Ginjal

1.      PENGKAJIAN
A.    Biodata
1)       Identitas klien
Nama                           : Tn “A”
Umur                           : 30 Tahun
Jenis kelamin               : Laki-Laki
Alamat                                    :
Status perkawinan       : Menikah
Agama                         : Islam
Suku/Bangsa               : Bugis
Pendidikan                  : Strata 1
Pekerjaan                     : PNS

2)      Identitas penanggung jawab
Nama                           : Ny “c”
Umur                           : 28 Tahun
Jenis kelamin               : Perempuan
Alamat                                    :
Status perkawinan       : Menikah
Agama                         : Islam
Suku/Bangsa               : Bugis
Pendidikan                  : Diploma
Pekerjaan                     : IRT
Pendapatan                 :
Hub dengan klien    : Istri klien

B.     Riwayat Kesehatan
1)      Riwayat kesehatan sekarang
a)      Keluhan Utama          : Nyeri Pinggang
b)      Riwayat keluhan utama
P                      : Penumpukan massa
Q                     : Nyeri seperti ditusuk
R                     : Daerah pinggang dan perut
S                      : Skala nyeri 6
T                      : Dimulai sejak ± 3 minggu sebelum MRS
c)      Kondisi yang memperberat : Aktivitas fisik
d)     Kondisi yang meringankan : Tirah baring
e)      Keluhan lain yang menyertai
·         Klien mengatakan merasakan nyeri pada daerah perut
·         Klien mengatakan tidak nafsu makan

2)      Riwayat kesehatan masa lalu : Pasien sebelumnya tidak pernah mempunyai riwayat penyakit apapun dan pasien juga belum pernah dirawat di Rumah Sakit.
3)      Riwayat Keperawatan Keluarga : Pasien mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit




 C.   Analisa Data
Data
Penyebab
Masalah
Ds :
ü  Klien mengeluh nyeri pada pinggang
ü  Nyeri tekan pada daerah ginjal yang terkena
ü  Ekspresi wajah nampak meringis
Do :
ü  Kegelisaan
ü  Hematuria
ü  Klien mengeluh kencingnya berwarna merah
ü  Skla nyeri 6
Factor penyebab ca. ginjal
Pembentukan jaringan baru yang berlebihan
Menekan saraf perifer
Merangsang pengeluaran zat pirogen
Impuls disampai ke cortex serebri
Thalamus
Nyeri dipersepsikan
Nyeri
Ds :
ü  Klien mengeluh tidak ada nafsu makan
ü  Klien mengeluh rasa mual dan muntah
Do :
ü  Penurunan berat badan
ü  Porsi makan tidak dihabiskan

Faktor penyebab
Ca ginjal
Sekresi protein terganggu
Sindrom uremia
Gangguan keseimbangan asam basa
Produksi dan asam lambung naik
Gastritis
Mual, muntah
Intake nutrisi kurang
Gangguan pemenuhan nutrisi
Gangguan pemenuhan nutrisi
D. Prioritas Masalah
1.      Nyeri
2.      Gangguan kebutuhan nutrisi

E. Nursing Care Planning
No.
Diagnosa keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil
Intervensi
1.
Nyeri b/d agen cidera biologis (kerusakan ginjal)
DS:
-       Klien mengeluh nyeri dibagian piggang

DO:
-. TD:140/100
- RR: 30/mnt
- T: 38 C
NOC :
v  Pain Level

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam nyeri klien menghilang dengan indicator :

v  Mampu mengontrol nyeri ( tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan) (1-4 )
v  Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri ( 1-4)
v  Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)      ( 1-4 )
v  Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang      ( 1-4 )
v  Tanda vital dalamrentang normal   ( 1-4 )

Indicator :

1.      Tidak menujukan kriteria hasil
2.      Jarang menujukan kriteria hasil
3.      Kadang menujukan kriteria hasil
4.      Sering menujukan kriteria hasil
5.      Selalu menujukan kriteria hasil
NIC :
Pain Management
§  Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan factor presipitasi
§  Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
§  Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
§  Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidak efektifan control nyeri masa lampau
§  Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
§  Kurangi factor presipitasi nyeri
§  Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)
§  Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
§  Ajarkan tentang teknik non farmakologi
§  Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
§  Evaluasi keefektifan control nyeri
§  Tingkatkan istirahat
§  Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
2.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan untuk mengabsorpsi nutrien
DS:
- Klien mengatakan tidak nafsu makan

 DO:
-          intake nutrisi yang tidak adekuat
-          mual, muntah
-          BB : 45 Kg
-           
NOC :
v  Nutritional Status : nutrient Intake

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam nutrisi pasien tercukupi dengan indicator :
Kriteria Hasil :
v  Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan   (1-4)
v  Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan(1-5)
v  Mampumengidentifikasi kebutuhan nutrisi(1-4)
v  Tidk ada tanda tanda malnutrisi(1-5)
v  Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan(1-4)
v  Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti(1-4)

Indicator :

1.      Tidak menujukan kriteria hasil
2.      Jarang menujukan kriteria hasil
3.      Kadang menujukan kriteria hasil
4.      Sering menujukan kriteria hasil
5.      Selalu menujukan kriteria hasil

NIC :
Nutrition Management
§  Kaji adanya alergi makanan
§  Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
§  Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
§  Berikan substansi gula
§  Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
§  Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
§  Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.
§  Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
§  mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
§  BB pasien dalam batas normal
§  Monitor adanya penurunan berat badan
§  Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
§  Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan
§  Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
§  Monitor mual dan muntah
§  Monitor makanan kesukaan
§  Monitor pertumbuhan dan perkembangan
§  Monitor kalori dan intake nuntrisi
§  Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.
§  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.



BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kanker Ginjal adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelainan pertumbuhan dari sel-sel kanker pada ginjal. Biasanya, hanya satu ginjal yang terkena kanker.
Kanker ginjal merupakan sebagian besar tumor ginjal yang solid (padat) dan jenis kanker ginjal yang paling sering ditemukan adalah karsinoma sel ginjal (adeno karsinoma renalis / hipernefroma).
factor-faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan risiko terjadinya kanker ginjal diantaranya :
a.       Merokok
b.      Kegemukan / obesitas.
c.       Dialysis jangka panjang. Dialysis adalah perawatan untuk orang – orang yang ginjalnya tidak bekerja dengan baik.
d.      Hipertensi.
e.       Jenis kelamin. Laki – laki dimungkinkan lebih banyak menderita kanker ginjal daripada perempuan.
f.       Makanan tinggi lemak.
g.      Faktor lingkungan seperti terpapar cadmium, pelarut klorin, asbestos.







LAMPIRAN


DAFTAR PUSTAKA