Jumat, 13 Mei 2016

Pentingnya Keperawatan Jiwa



Pentingnya Perawatan Jiwa

Pengertian Keperawatan Jiwa
Menurut Suliswati dkk (2005) Keperawatan jiwa adalah pelayanan keperawatan professional berdasarkan ilmu perilaku.
Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk menigkatkan dan mempertahankan perilaku yang mengkontribusi pada fungsi yang terintegrasi (Struat, sunden 1995).
Keperawatan jiwa menurut Kozier (1991) adalah suatu metode pemberian asuhan keperawatan yang sistematis dan rasional.
Keperawatan jiwa adalah pelayanan keperawatan profesional didasarkan pada ilmu perilaku, ilmu keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan dengan respons psiko-sosial yang maladaptif yang disebabkan oleh gangguan bio-psiko-sosial, dengan menggunakan diri sendiri dan terapi keperawatan jiwa ( komunikasi terapeutik dan terapi modalitas keperawatan kesehatan jiwa ) melalui pendekatan proses keperawatan untuk meningkatkan, mencegah, mempertahankan dan memulihkan masalah kesehatan jiwa klien (individu, keluarga, kelompok komunitas).
Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berusaha untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku sehingga klien dapat berfungsi utuh sebagai manusia.




Peran dan Fungsi Perawat Jiwa
Suatu bidang spesialisasi praktik keperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia  sebagai ilmunya dan penggunaan diri sendiri secara terapeutik sebagai kiatnya.
Praktik kontemporer keperawatan jiwa terjadi dalam konteks social dan lingkungan.Peran keperawatan psikiatri professional telah berkembang secara kompleks dari elemen-elemen histori aslinya. Keperawatan psikiatri sering mencakup parameter kompetensi klinik, advokasi pasien, tanggung jawab fiscal, kolaborasi professional, akuntabilitas (tanggung gugat) social, dan kewajiban etik dan legal.
Pusat pelayanan kesehatan mental secara resmi mengakui keperawatan kesehatan mental dan psikiatrik sebagai salah satu dari 5 inti disiplin kesehatan mental. Perawat jiwa menggunakan pengetahuan dari ilmu-ilmu psikososial, biofisik, teori-teori kepribadian dan perilaku manusia untuk menurunkan suatu kerangka kerja teoritik yang menjadi landasan praktik keperawatan.






Tingkat Kinerja
Empat factor uatama yang membantu untuk menentukan tingkat fungsi dan jenis aktivitas yang melibatkan perawat jiwa:
1.      Legislasi praktik perawat
2.      Kualifikasi perawat,termasuk pendidikan, pengalaman kerja, dan status sertifikasi
3.      Tatanan praktik perawat
4.      Tingkat kompetensi personal dan inisiatif perawat

Tingkat Pencegahan
Intervensi keperawatan jiwa lebih jauh mencakup 3 area aktivitas: pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
a.       Pencegahan primer
Suatu konsep komunitas termasuk menurunkan insiden penyakit dalam komunitas dengan mengubah factor penyebab sebelum hal tersebut membahayakan.Pencegahan primer mendahului penyakit dan diterpakan pada populasi yang umumnya sehat.Pencegahan iini trermasuk peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
b.      Pencegahan sekunder
Mencakup reduksi penyakit aktual dengan deteksi dini dan penanganan masalah kesehatan.
c.       Pencegahan Tertier. 
            Mencakup penurunan gangguan atau kecacatan yang diakibatkan oleh penyakit.

 


Proses Keperawatan

Proses keperawatan adalah suatu pendekatan penyelesaian masalah yang sistematis dalam pemberian asuhan keperawatan. Kebutuhan dan masalah klien merupakan titik sentral dalam proses penyelesaian masalah ini.
Proses keperawatan di Rumah Sakit
Menurut Craven dan Hirnle (2000) proses keperawatan merupakan suatu panduan untuk memberikan asuhan keperawatan professional, baik untuk individu, kelompok, keluarga dan komunitas. Berdasarkan prinsip inilah, tim pengembang modul ini menyusun pedoman pemberian asuhan keperawatan di ruang MPKP yang dapat diterapkan baik pada individu pasien, kelompok pasien, individu keluarga, dan kelompok keluarga pasien.

  Selanjutnya, Craven dan Hirnle (2000) menyatakan bahwa proses keperawatan memiliki enam fase yaitu: pengkajian, diagnosa, tujuan, rencana tindakan, implementasi, dan evaluasi. Pada ruang MPKP tim pengembang modul memasukkan tujuan kedalam fase diagnosa sehingga proses keperawatan diruang ini terdiri dari lima fase, yaitu; pengkajian, diagnosa, rencana tindakan, implementasi, dan evaluasi. 
Untuk pengkajian telah disusun suatu format beserta panduan pengisian format tersebut. Rencana keperawatan yang mencakup diagnosa, tujuan dan rencana tindakan keperawatan dibuat standarnya berdasarkan ketujuh masalah keperawatan utama yang telah disebutkan sebelumnya. Sedangkan untuk implementasi telah disusun panduan tindakan keperawatan per masalah keperawatan dengan menetapkan paket tindakan keperawatan pada tiap pertemuan dengan pasien sebanyak tujuh buah masalah keperawatan. Format evaluasi telah dibuat dan ditujukan untuk menilai kemampuan pasien setelah diberikan tindakan keperawatan sesuai dengan masalah keperawatan yang dimiliki.. Format evaluasi untuk perawat juga dibuat untuk menilai kemampuan perawat dalam memberikan tindakan keperawatan sesuai dengan masalah keperawatan pasien.







Daftar Pustaka
Sheila L Videbeck .2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar